keluarga yang penuh dengan cinta kasih, sukses di rumah, sukses di kantor

keluarga yang penuh dengan cinta kasih, sukses di rumah, sukses di kantor

Senin, 30 Mei 2011

HIPNOTERAPI

PROSES HIPNOTERAPI
Masuk ke kondisi terhipnosis / trance merupakan suatu proses, di mana secara perlahan tapi pasti, perhatian klien menjadi fokus hingga mencapai konsentrasi yang sangat tinggi. Saat berada dalam kondisi terhipnosi, perhatian klien menjadi lebih sempit dan lebih fokus.
Pada saat inilah seorang hipnotherapis akan memasukkan sugesti-sugesti positif yang diperlukan klien. Kunci keberhasilan proses hipnoterapi adalah: TRUST, HOPE, BELIEVE and DICIPLINE.
Untuk masuk ke kondisi hipnosis / trance (gelombang otak Alpha) merupakan suatu proses, di mana secara perlahan tapi pasti, perhatian klien menjadi terfokus hingga mencapai konsentrasi yang sangat tinggi.
Saat berada dalam kondisi trance, perhatian menjadi lebih sempit dan lebih fokus. Pada saat inilah seorang hipnoterapis akan memasukkan sugesti-sugesti positif yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah klien.
Proses hipnoterapi atau curative hypnosis meliputi:
  1. PRE-TALK / PRE-INDUCTIONS / PRE-HYPNOSIS INTERVIEW
    Pada tahap awal ini therapist dan klien untuk pertama kalinya bertemu.Setelah klien mengisi formulir mengenai data dirinya, terapis membuka percakapan untuk membangun kepercayaan klien (trust), menghilangkan rasa takut terhadap hipnoterapi (allaying fears), dan menjawab semua pertanyaan klien mengenai hipnoterapi.Agar proses Pre-Induction berlangsung dengan baik, maka sebelumnya therapist harus dapat mengenali aspek-aspek psikologis dari klien, antara lain : hal yang diminati, hal yang tidak diminati, apa yang diketahui klien terhadap hypnosis, dan seterusnya (gathering informations).Pre-Induction dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan seorang therapist secara mental terhadap klien (building rapport). Therapist juga akan membangun ekspekstasi mental klien terhadap masalah yang dihadapinya (building mental expectancy).Pre-Induction merupakan tahapan yang bersifat kritis. Seringkali kegagalan proses hypnosis diawali dari proses Pre-Induction yang tidak tepat. Jadi ada beberapa hal yang dilakukan pada tahapan ini:
    - Building and Maintaining Rapport.
    - Allaying Fears.
    - Gathering Informations.
    - Building Mental Expectancy.
  2. SUGGESTIBILITY TEST / UJI SUGESTIBILITAS
    Banyak hipnoterapis yang melakukan kesalahan besar dengan tidak melakukan uji sugestibilitas. Mereka percaya bahwa mereka dapat melakukan teknik induksi yang sama terhadap setiap klien. Maksud dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien masuk ke dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak.Selain itu, uji sugestibilitas juga berfungsi sebagai “pemanasan”, dan juga untuk menghilangkan rasa takut terhadap proses hipnoterapi. Uji sugestibilitas juga membantu therapist untuk menentukan teknik induksi yang terbaik bagi sang klien.
  3. INDUCTION / INDUKSI
    Induksi, adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk membawa pikiran klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran bawah sadar (sub conscious dengan cara mem-bypass Critical FactorSaat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. Saat kita rileks, gelombang otak akan turun dari Beta, Alfa, Theta, dan Delta. Semakin turun gelombang otak, klien akan semakin rileks, sehingga berada dalam kondisi trance.Melalui data - data yang direkam dari Electroencephalography (EEG), diidentifikasikan dari impuls elektrik yang dipancarkan oleh otak ada empat macam frekuensi gelombang otak (brainwave) yang pokok.Gelombang otak manusia dipengaruhi oleh perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri.Otak kanan berperan dalam menciptakan emosi, fantasi, imajinasi, dan pikiran bawah sadar, sedangkan otak kiri sangat sadar, berfungsi untuk berpikir, logis dan analitis.Di bawah ini adalah urutan gelombang otak manusia di dalam aktifitasnya:
    • Beta (14 - 40 cps) Normal
      Contohnya pada saat kita aktif belajar, bekerja, kita dalam keadaan terjaga sepenuhnya.Alpha (8 - 13 cps) Light Trance:
      Contohnya pada saat kita santai atau melamun, berada dalam kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, fase awal untuk mengakses pikiran bawah sadar (subconscious).
    • Theta (4 - 7 cps ) Medium Trance
      Contohnya pada saat kita mengantuk, dan bersiap untuk tidur. Tidur REM/Rapid Eye Movement, peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, fase lebih dalam untuk mengakses pikiran bawah sadar (subconscious mind).
    • Delta (1 - 3 cps) Deep Trance
      Kita tertidur dengan sangat nyenyak, kadang mengigau, sukar dibangunkan. Di dalam konteks hypnoterapy, keadaan ini disebut dengan somnabulism.
    Proses hypnoterapy dapat berlangsung jika gelombang otak klien sudah memasuki tahapan Alpha sampai Theta.
    Umumnya, selama proses hypnosis orang menjadi lebih reseptif (mudah menerima) sugesti positif yang diberikan seorang hipnoterapis, menyebabkan mereka berubah dalam cara merasakan, menerima saran, kepercayaan terhadap suatu hal, pola berpikir dan berperilaku.
    Ketrampilan seorang hipnoterapist, dan kerjasama dengan klien, sangat diperlukan agar klien dapat memasuki alam hypnosis (dunia bawah sadar), mulai dari dalam kondisi light trance sampai medium trance secara mudah.
    Pemberian sugesti oleh seorang hipnoterapis tidak bisa dilakukan pada saat klien berada dalam keadaan deep trance, karena klien tidak dapat mendengar sugesti yang diberikan pada saat klien teridur. Jika klien tertidur, biasanya sang hipnoterapist akan melakukan tapping lembut di kening klien, agar klien dapat keluar dari kondisi deep trance.
    Sebaiknya jika ingin menjalani hypnoterapy, klien tidak sedang dalam keadaan sangat capai atau mengantuk. Jika hanya ingin tidur, dapat Anda lakukan di rumah saja karena tidur di rumah gratis, jika Anda tertidur di tempat praktek seorang hipnoterapist, Anda tetap harus membayarnya!
    Therapist akan mengetahui kedalaman trance klien dengan melakukan Depth Level Test (tingkat kedalaman trance klien). Depth Level Test dilakukan dengan cara memberikan perintah sederhana yang berlawanan dengan logika kesadaran biasa (conscious).
    Beberapa Teknik Induksi:
    - Eye Fixation
    - Progressive Relaxation
    - Mental Confusion
    - Mental Misdirection
    - Loss of Equlibrium
    - dan lain lain.
  4. DEEPENING / PENDALAMAN
    Jika klien sudah trance, tetapi masih dianggap perlu, terapis akan membawa klien ke trance yang lebih dalam (deep alpha sampai theta). Proses pendalaman trance ini dinamakan deepening.
  5. SUGESTIONS / SUGESTI
    Selanjutnya terapis akan memberikan sugesti-sugesti positif (saran) yang bersifat theuraputic kepada klien.
    Sugesti-sugesti ini yang diharapkan akan tertanam di pikiran bawah sadar (sub-conscious mind) klien, dan menghasilkan perubahan positif / perbaikan terhadap masalah yang dihadapi klien. Therapist juga akan memberi Post Hypnotic Suggestion, yaitu perubahan perilaku positif yang diharapkan terjadi setelah proses hipnoterapi selesai.
  6. AWAKENING / TERMINATION
    Akhirnya terapis secara perlahan-lahan akan membangunkan klien dari “tidur” hipnosisnya, dan membawanya ke keadaan yang sepenuhnya sadar (conscious) atau kondisi gelombang otak Beta kembali.
  7. SELF HYPNOSIS
    Setelah klien sadar, terapis mengevaluasi perasaan klien, dan kemudian mengajarkan klien untuk melakukan SELF HYPNOSIS, karena pada intinya semua HYPNOSIS adalah SELF HYPNOSIS.

    SEKILAS TENTANG TEKNIK-TEKNIK HIPNOTERAPI
    Hipnoterapis akan menggunakan berbagai macam teknik yang tepat untuk menemukan akar masalah klien dan memberikan sugesti positif dan jalan keluar terhadap permasalahan klien, diantaranya:
    1. Direct and Indirect Suggestion
    2. Reframing
    3. Time Line Therapy
    4. Regression Therapy
    5. Past Life Therapy
    6. Forgiveness and Release
    7. Forgiveness of Self
    8. Parts Mediation Therapy
    9. Object Imagery
    10. Methapor, dan Masih Banyak Lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar