keluarga yang penuh dengan cinta kasih, sukses di rumah, sukses di kantor

keluarga yang penuh dengan cinta kasih, sukses di rumah, sukses di kantor

Rabu, 21 Maret 2012

Tips Menemani Anak Belajar

Mungkin anda benar-benar sangat sibuk. Tapi cobalah luangkan waktu dengan anak atau orang yang anda kasihi. Temanilah mereka belajar. Menemani belajar kan tidak harus memahami benar pelajaran si anak (meskipun kalau anda bisa mengikuti pelajarannya, akan sangat bagus…). Bagaimana mungkin, menemani anak belajar tapi tidak memahami pelajarannya?.
Cara anda menemani belajar sebetulnya cukup simple kok, seharusnya semua orangtua bisa melakukannya. Anda cuma perlu banyak bertanya tentang pelajaran si anak. Artinya di sini posisi anda memang bukan mengajarkan, tapi justru ada di posisi “murid” yang ingin mengetahui ilmu baru. Seharusnya ini mudah, kan?. Mungkin tidak semua orang bisa menjawab, tapi semua orang kan bisa bertanya. Waktu kita kecil kita banyak bertanya. Anda cuma perlu mengulangi kegiatan-kegiatan itu sesekali.
Apa sih manfaatnya bertanya?, dan bertanya yang seperti apa?, mungkin itu yang pertama terlintas di pikiran kita. Padahal untuk bertanya, anda tidak harus pusing-pusing kok. Tanya saja pertanyaan-pertanyaan dasar terkait materi yang sedang anak anda pelajari. Sederhana saja, enggak perlu “terlalu intelek” lah…
Manfaat dari kegiatan bertanya tentu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak anda tentang yang ia baca/pelajari. Anda percaya tidak, bahwa tidak semua orang yang membaca itu sebenarnya paham yang ia baca (bahkan kalau orang itu terlihat sangat serius). Mungkin saja sih, anak anda paham, tapi belum tentu ia bisa menceritakan kembali tentang apa yang ia baca/pelajari. Kenapa begitu? Karena tidak semua dari kita diajari cara-cara untuk menyimpan suatu informasi. Jarang dari kita yang dilatih untuk bisa mengoptimalkan kemampuan dalam mengingat informasi. Padahal ini penting. Orang yang daya ingatnya terlatih dengan baik, tentu akan dapat menceritakan sesuatu yang ia pernah baca.pelajari.
Jadi mulai deh, anda amati anak anda. Kalau sekarang ia sedang belajar sejarah, misalnya. Tanya saja pertanyaan-pertanyaan dasar. Tentang sejarah apa?. Siapa tokoh-tokoh dalam sejarah itu?, kapan sih itu terjadi?. Apa yang paling menarik (anak anda sukai) dari sejarah itu?. Di mana sih peristiwa sejarah itu terjadi?. Apa penyebabnya sehingga sejarah itu bisa terjadi?.-
Kalau anda benar-benar malas, dan tidak punya waktu untuk meneliti apakah jawaban anak anda benar atau tidak-anda juga tidak perlu melakukannya, kok. Cukup anda perhatikan saja. Biasanya anak-anak itu jujur. Kalau mereka tidak tahu, mereka akan membuka kembali buku mereka. Jarang sekali mereka sampai berbohong dengan jawabannya mereka. Nah kegiatan anda untuk sering bertanya itu-nantinya akan mendorong mereka untuk lebih berkonsentrasi tentang apa yang mereka baca/pelajari.

Tips Mengatasi Anak Malas Belajar



Anak tidak mau belajar atau malas untuk membaca buku pelajaran, sering jadi keluhan orang tua. Anak lebih suka melihat tayangan televisi, seperti sinetron, film atau bermain dengan teman-teman sebayanya.
Jika anak tidak mau belajar, mereka menganggap bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang kurang menyenangkan dibandingkan dengan bermain atau nonton. Untuk mengatasi anak yang malas belajar adalah dengan membuat anak menganggap belajar adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan atau membuat mereka sadar bahwa belajar adalah suatu kebutuhan.
Selengkapnya, berikut ini adalah tips untuk mengatasi anak malas belajar :
  • Tanamkan kesadaran kepada anak bahwa belajar adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang pelajar yang hasilnya akan diraih dimasa mendatang.
  • Berikan contoh kepada sang anak. Orang tua dapat turut membaca buku-buku yang bermanfaat saat anak sedang belajar.
  • Orang tua sebaiknya juga menanamkan budaya membaca di lingkungan keluarga.
  • Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Buat ruang belajar yang menarik, rapi dan tidak membuat anak malas di dalam ruang belajar.
  • Berikan motivasi kepada anak untuk belajar dengan cara yang baik, adakan pendekatan sambil menyelami hati anak dengan menjadikan anak sebagai sahabat. Jangan menyuruh anak belajar dengan memaksakan anak, apalagi dengan cara yang kasar.
  • Berikan insentif kepada anak, baik berupa hadiah kesukaan mereka atau sekedar pujian jika nilai anak bagus. Hal ini akan membantu memotivasi anak.
  • Sebaiknya orang tua lebih terbuka dengan anak dengan menanyakan permasalahan yang dia hadapi, kenapa malas belajar, apa yang dapat membuat ia semangat untuk belajar dan sebagainya. Bantu anak untuk mengatasi permasalahan tersebut.
  • Pilih waktu yang paling tepat untuk anak belajar. Hendaknya orang tua juga turut membantu anak dengan tidak menonton televisi, atau tidak mendengarkan musik keras-keras.
  • Jadikan waktu belajar ini menjadi kebiasaan rutin sehari-hari, dan sebaiknya orang tua juga menemani dan membantu jika anak mengalami kesulitan saat belajar.
  • Selain waktu belajar yang rutin, sediakan juga waktu yang cukup untuk bermain, menonton dan berinteraksi dengan teman-temannya.
sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar